NaRSis????
Kata narsis belakangan ini kerap kita dengar. Dari artis sampai aktifis tidak jarang menggunakannya. Saya, Anda dan Kita juga mungkin kerap memakainya. Tapi tahukah apa makna narsis yang sebenarnya?
Supaya kita tidak sekedar latah atau ikut-ikutan menggunakan istilah narsis, tulisan ringkas ini akan memberikan gambaran yang ringkas pula namun padat tentang Narsis.
Narsisme adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narcissus, yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam.
Ceritanya, dahulu kala di Yunani, ada seorang pemuda bernama Narcissus. Dia sangat ganteng dan suka memuji dirinya sendiri, menolak cinta banyak gadis. Dia tidak mudah tunduk pada rayuan beracun para wanita. Sampai suatu saat dia menolak cinta Echo, yang menyebabkan Echo patah hati, dan Narcissus dikutuk sehingga jatuh cinta pada bayangannya sendiri di air kolam. (lanjutan ceritanya cari tau sendiri ya, hehe…)
Sifat narsisme ada dalam setiap manusia sejak lahir, bahkan Andrew Morrison berpendapat bahwa dimilikinya sifat narsisme dalam jumlah yang cukup akan membuat seseorang memiliki persepsi yang seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain. Namun apabila jumlahnya berlebihan, dapat menjadi suatu kelainan kepribadian yang bersifat patologis.
Sekarang ini kata Narsis digunakan untuk menggambarkan orang yang terlalu suka pada diri sendiri, egosentris, PD gak ketulungan, dan sudah masuk dalam penyakit kejiwaan (yang sudah parah tentunya).Setiap orang wajar punya sifat ini, namun dalam derajat yang wajar. Jika Anda memiliki derajat Narsis yang cukup tinggi, siap-siap saja berobat ke psikolog.
Sumber : http://www.mahesajenar.com/ & Wikipedia indonesia
0 komentar:
Posting Komentar